Kenangan terindah sewaktu SMP Muhammadiyah dengan teman !
Tiap hari dilalui dengan kebersamaan bersama teman dari kelas 7-9 . Kalian tau waktu itu berputar sangat cepat, dan sewaktu kita sekolah selama 3 tahun lamanya kita lalui dengan kenangan indah dan paling terindah kita lalui dengan kekompakan sekelas dengan membuat baju bersama,mungkin hanya kelas IX-A saja yang mempunyai baju yang sama,baju itu berwarna Merah terang dan ada tulisan di depannya "BARKA" apalagi ada tambahan tulisan "Kelas Asik Berisik" terdengar lucu juga ,karna ucapan itu adalah do'a ketika wali kelas membaca baju itu,dan kelas kami pun menjadi bahan omongan para guru karena kejailan murid IX-A.
Tetapi dengan kejailan kelas kami,kami pun mendapat kenangan yang tidak pernah kita lupakan,mungkin ini terdengar konyol,tetapi dengan semua kejailan kami ada hal fositiv yaitu kelas kami hampir semua Wanita ikut organisasi IPM. Wali kelas kami yaitu Ibu Tika Juhertika,kami semua sangat nyaman dengan wali kelas yang baru.
Kenangan ? Banyak lah pastinya, apalagi setiap menjalani 6 hari di sekolah pasti ada kenangan Susah senang bersama sekelas.Mungkin semua kenangan tidak bisa diceritakan semuanya ,dan saya harap kalian tidak melupakan kenangan itu dan juga tidak melupakan teman sekolah.Saya sangat ber-Terimakasih karna bisa mengenal kalian semua ,Sampai ketemu di lain Hari :)
Official Rifakansa
Senin, 23 Maret 2015
Senin, 26 Januari 2015
Sejarah Candi Borobudur
Sejarah Borobudur
Masa
lalu memang penuh misteri. Banyak orang meyakini bahwa Candi Borobudur
sebagai peninggalan Dinasti Syailendra pada abad 8 masehi. Namun hal itu
dibantah oleh KH. Fahmi Basya. Ahli matematika Islam ini meyakini bahwa
Borobudur sangat terkait erat dengan sejarah Nabi Sulaiman. Borobudur
adalah peninggalan Ratu Saba’ seperti yang diceritakan dalam Al-Quran.
Buku ini bukan karya sehari dua hari disusun. Tulisan ini sudah ditulis
dengan sangat serius selama puluhan tahun; sejak tahun 1979 hingga 2012.
Dalam buku ini penulis menjelaskan dengan sangat detail dan ilmiah
bukti-bukti bahwa Borobudur adalah peninggalan Ratu Saba’. Ada 40 bukti
eksak yang dijelaskan. Salah satu bukti paling kuat dan belum bisa
dibantah adalah ditemukannya surat dari Nabi Sulaiman bertuliskan
“Bismilllahirrahmanirrahim” di atas sebuah plat emas di dalam kolam
pemandian Ratu Saba’ (Ratu Boko) di daerah Sleman, Jawa Tengah.
Borobudur Peninggalan Islam ?
Menurut
literatur yang ada, candi Borobudur adalah sebuah candi Budha. tapi
lain halnya menurut pak Fahmi Basya, Candi Borobudur adalah sebuah
peninggalan Islam, tepatnya peninggalan Nabi Sulaiman ribuan tahun yang
lalu. Tidak main-main, pak Fahmi Basya melakukan penelitian selama 35
tahun dan bukti yang didapat sangat kuat dan juga hasil penelitian
tersebut didukung dalil didalam ayat-ayat Al-Quran. Dalam membaca
Sejarah Candi Borobudur Versi Islam, Ada baiknya anda juga membaca :
Kisah Nabi Sulaiman di Tanah Jawa.
Menurut
cerita yang dipaparkan, Candi Borobudur terletak di daerah kekuasaannya
Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman adalah nabi yang diberi mukjizat bisa
berbicara dengan hewan, juga dapat memerintah jin dengan ijin Allah. Ada
seekor burung yang menghilang ketika dicari oleh Sulaiman, burung itu
adalah burung Hud-Hud. Sewaktu Sulaiman bertemu dengan burung tersebut,
maka burung Hud-Hud melaporkan sebuah alasan yang kuat kenapa ia
menghilang dari Sulaiman. Alasan tersebut sekaligus meredam kemarahan
Sulaiman atasnya. Sewaktu menghilang Burung Hud-Hud melintasi sebuah
negeri, yaitu negeri Saba’ dan para penduduknya menyembah selain Allah,
yaitu menyembah Matahari. Juga ada seorang ratu yang menjadi
pemimpinnya.
Nabi
Sulaiman pun memaklumi alasan tersebut kemudian menyuruh burung Hud-Hud
untuk menyampaikan sebuah surat yang ditujukan kepada ratu Saba’, ratu
yang menjadi pemimpin negeri Saba’. Surat itu tak lain adalah surat agar
Ratu dan penduduk negeri Saba’ bertaubat dan berserah diri kepada
Allah. Ratu Saba’ pun kemudian bertabat dan berserah diri. Nabi Sulaiman
pun memerintahkan jin untuk memindahkan singgasana ratu Saba ke
istananya Sulaiman dalam waktu sekejap sebelum ratu Saba’ datang ke
Sulaiman. Singgasana ratu Saba’ adalah singgasana ratu Boko yang ada di
Sleman, Yogyakarta, dan dipindahkan ke atas Borobudur di Magelang.
terbukti di Istana Ratu Boko ada singgasana yang hilang serta sisa-sisa
bangunan tempat berkumpul untuk menyembah matahari. jadi Borobudur itu
adalah sebuah bangunan buatan jin atas perintah Nabi Sulaiman. Dari segi
relief pun banyak yang menggambarkan cerita Nabi Sula
Sungguh
tidak banyak yang mengetahui bahwa simbul-simbul Islam banyak ditemukan
di Borobudur. Karena sudah sejak lama, borobudur menjadi klaim
hindu/budha. Ekspedisi Melintas Dua Shubuh bersama KH Fahmi Basya
sungguh menakjubkan. Hasil penelitian beliau telah menemukan adanya
indikator-indikator bahwa kisah Nabi Sulaiman dan ratu Saba ada di
Borobudur dan Ratu Boko. Sleman berasal dari Sulaiman. Wonosobo berasal
dari Hutan (ratu) Shaba. Lihat pula relief-relief di sekitarBorobudur,
disana sarat dengan cerita-cerita Nabi Sulaiman seperti burung Hud-hud,
Tabut dan lain-lain. ImanCandi Borobudur
Adanya
phenomena angka 19 di Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka
19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: ” Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ” ( Jangan menyombong kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.Lempengan emas bertuliskan kalimat ‘Bismillah”
Jadi, dapat dikatakan bahwa phenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi borobudur ada phenomena 19.
Tuntutlah Ilmu ke Negeri Cina atau Syain ?
Mari
kita bangkit dari tidur panjang, kitalah pewaris negri hebat itu.
Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negri Syain, adalah rekomendasi yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umatnya.
Negri hebat itu adalah negri kita, Indonesia.
Sayang …, hanya karena candi Borobudur adalah candi Budha, kita menjadi BUTA, bahwa candi Borobudur adalah hasil karya bangsa kita yang kebetulan beragama Budha (?) (masih perlu pembuktian lagi untuk menyebut para pembangun candi Borobudur beragama Budha).
Saat ini Negri Syain oleh kebanyakan orang termasuk Ulama diartikan sebagai Negri Cina. Benarkah demikian ?.
Berikut argumen yang membantah bahwa negri Syain adalah Negri Cina. Yang lebih tepat negri Syain adalah negri Syailendra di Pulau Jawa, INDONESIA .
1. Tinjauan menurut Waktu
Lahirnya Agama Islam semasa dengan berdirinya candi Borobudur, abad 6 akhir atau abad 7 awal. Ketika Nabi Muhammad merekomendasikan Negri Syain bagi umatnya untuk menuntut ilmu pasti didasari pengetahuan yang seumur dengan beliau. Suatu hal yang mustahil bila beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang lahir di negri Syain 1500 tahun lagi. Juga mustahil beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang lahir di negri Syain 1500 tahun yang lalu. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad adalah Syailendra di Pulau Jawa, bukanya negri Cina.
2. Tinjauan menurut Hubungan Relegius
Borobudur merupakan miniatur Al-Quran, Borobudur berceritera tentang hal yang bersesuaian dengan Al-Quran dengan cara yang berbeda. Al-Quran berceritera tentang suatu hal dengan bahasa syair, sedang Borobudur bercerita tentang hal yang sama dengan bahasa teater dalam bentuk Relief.
· Puncak Borobudur dengan satu Stupa besar, disekelilingnya terdapat relief yang menggambarkan ceritera yang bersesuaian dengan Surat ke 1 (satu) di Al-quran.
· Lantai dua dari atas terdapat 8 (delapan) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 8 (delapan) di Al-Quran
· Lantai tiga dari atas terdapat 16 (enam belas) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 16 (enam belas) di Al-Quran
· Lantai empat dari atas terdapat 32 (tiga puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 32 (tiga puluh dua) di Al-Quran
· Lantai lima dari atas terdapat 64 (enam puluh empat) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 64 (enam puh empat) di Al-Quran
· Lantai enam dari atas (lantai dasar) terdapat 72 (tujuh puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 72 (tujuh puluh dua) di Al-Quran
Dari kesesuain relief Borobudur dengan Al-Quran diatas, rasanya lebih masuk akal bahwa negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad SAW adalah negri Syailendra
3. Tinjauan menurut Kondisi Sosial
Kondisi Sosial Negeri Cina saat awal lahirnya Agama Islam sedang dalam keadaan kacau karena perang saudara. Mustahil Nabi Muhammad menyarankan untuk belajar ke negri yang sedang kacau balau oleh perang saudara. Kalau saat ini tahun 2007, ada orang yang menyarankan untuk belajar ke: Irak, Afganistan atau Lebanon, pasti orang itu akan ditertawakan orang sedunia. Pada saat itu Negri Syailendra berada dalam keadaan makmur sejahtera. Tidak salah kalau nabi Muhammad merekomendasikan sebagai negri rujukan menuntut ilmu.
4. Tinjauan menurut Kemajuan Budaya
Dari catatan sejarah negri Syailendra memiliki keunggulan budaya dibandingkan dengan negri Cina. Syailendra memiliki peninggalan yang menunjukkan seberapa tinggi “budaya” nya saat itu.
Pembangunan Borobudur memakan waktu lebih dari seratus tahun, diketahui dari umur batu di dasar candi berbeda 104 tahun lebih tua dari batu yang terdapat di puncak candi. Hal ini menunjukkan bahwa negri Syailendra punya tenaga-tenaga ahli yang mengorganisir proyek raksasa baik besarnya bangunan, banyaknya orang yang terlibat pembangunannya dan lama pengerjaannya. Tanpa perencanaan yang luar biasa rapinya, mustahil Borobudur berdiri. Struktur bangunan candi yang demikian besar membutuhkan pengetahuan teknik bangunan yang sangat rumit, bahkan ketelitian lingkaran yang ada di borobudur lebih kecil toleransi ukurnya dibandingkan dengan Theodolit modern.
Belum lagi pengetahuan metalurgi pembuatan keris, pada abad ke 7 negri Syailendra sudah menguasai teknik peleburan Titanium bahan pamor keris. Dan masih banyak bukti ketinggian budaya negri Syailendra yang lain
5. Tinjauan menurut Letak Geografis
Negeri Cina dan Jazirah Arab terhubung lewat darat, hanya dengan berkendaraan onta atau kuda saja sudah bisa sampai. Tidak meng- gambarkan kesulitan yang harus ditempuh untuk menuntut ilmu. Negri Syailendra terdapat di Pulau Jawa. Harus mengarung lautan yang luas dan ganas, tanpa kemauan dan perjuangan yang luar biasa berat tidak mungkin sampai. Wallah ‘Alam Bishawab
Negri hebat itu adalah negri kita, Indonesia.
Sayang …, hanya karena candi Borobudur adalah candi Budha, kita menjadi BUTA, bahwa candi Borobudur adalah hasil karya bangsa kita yang kebetulan beragama Budha (?) (masih perlu pembuktian lagi untuk menyebut para pembangun candi Borobudur beragama Budha).
Saat ini Negri Syain oleh kebanyakan orang termasuk Ulama diartikan sebagai Negri Cina. Benarkah demikian ?.
Berikut argumen yang membantah bahwa negri Syain adalah Negri Cina. Yang lebih tepat negri Syain adalah negri Syailendra di Pulau Jawa, INDONESIA .
1. Tinjauan menurut Waktu
Lahirnya Agama Islam semasa dengan berdirinya candi Borobudur, abad 6 akhir atau abad 7 awal. Ketika Nabi Muhammad merekomendasikan Negri Syain bagi umatnya untuk menuntut ilmu pasti didasari pengetahuan yang seumur dengan beliau. Suatu hal yang mustahil bila beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang lahir di negri Syain 1500 tahun lagi. Juga mustahil beliau menyarankan untuk belajar kepada seseorang yang lahir di negri Syain 1500 tahun yang lalu. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad adalah Syailendra di Pulau Jawa, bukanya negri Cina.
2. Tinjauan menurut Hubungan Relegius
Borobudur merupakan miniatur Al-Quran, Borobudur berceritera tentang hal yang bersesuaian dengan Al-Quran dengan cara yang berbeda. Al-Quran berceritera tentang suatu hal dengan bahasa syair, sedang Borobudur bercerita tentang hal yang sama dengan bahasa teater dalam bentuk Relief.
· Puncak Borobudur dengan satu Stupa besar, disekelilingnya terdapat relief yang menggambarkan ceritera yang bersesuaian dengan Surat ke 1 (satu) di Al-quran.
· Lantai dua dari atas terdapat 8 (delapan) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 8 (delapan) di Al-Quran
· Lantai tiga dari atas terdapat 16 (enam belas) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 16 (enam belas) di Al-Quran
· Lantai empat dari atas terdapat 32 (tiga puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 32 (tiga puluh dua) di Al-Quran
· Lantai lima dari atas terdapat 64 (enam puluh empat) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 64 (enam puh empat) di Al-Quran
· Lantai enam dari atas (lantai dasar) terdapat 72 (tujuh puluh dua) Stupa, disekelilingnya terdapat relief yang menceriterakan suatu hal yang bersesuaian dengan Surat ke 72 (tujuh puluh dua) di Al-Quran
Dari kesesuain relief Borobudur dengan Al-Quran diatas, rasanya lebih masuk akal bahwa negri Syain yang dimaksud nabi Muhammad SAW adalah negri Syailendra
3. Tinjauan menurut Kondisi Sosial
Kondisi Sosial Negeri Cina saat awal lahirnya Agama Islam sedang dalam keadaan kacau karena perang saudara. Mustahil Nabi Muhammad menyarankan untuk belajar ke negri yang sedang kacau balau oleh perang saudara. Kalau saat ini tahun 2007, ada orang yang menyarankan untuk belajar ke: Irak, Afganistan atau Lebanon, pasti orang itu akan ditertawakan orang sedunia. Pada saat itu Negri Syailendra berada dalam keadaan makmur sejahtera. Tidak salah kalau nabi Muhammad merekomendasikan sebagai negri rujukan menuntut ilmu.
4. Tinjauan menurut Kemajuan Budaya
Dari catatan sejarah negri Syailendra memiliki keunggulan budaya dibandingkan dengan negri Cina. Syailendra memiliki peninggalan yang menunjukkan seberapa tinggi “budaya” nya saat itu.
Pembangunan Borobudur memakan waktu lebih dari seratus tahun, diketahui dari umur batu di dasar candi berbeda 104 tahun lebih tua dari batu yang terdapat di puncak candi. Hal ini menunjukkan bahwa negri Syailendra punya tenaga-tenaga ahli yang mengorganisir proyek raksasa baik besarnya bangunan, banyaknya orang yang terlibat pembangunannya dan lama pengerjaannya. Tanpa perencanaan yang luar biasa rapinya, mustahil Borobudur berdiri. Struktur bangunan candi yang demikian besar membutuhkan pengetahuan teknik bangunan yang sangat rumit, bahkan ketelitian lingkaran yang ada di borobudur lebih kecil toleransi ukurnya dibandingkan dengan Theodolit modern.
Belum lagi pengetahuan metalurgi pembuatan keris, pada abad ke 7 negri Syailendra sudah menguasai teknik peleburan Titanium bahan pamor keris. Dan masih banyak bukti ketinggian budaya negri Syailendra yang lain
5. Tinjauan menurut Letak Geografis
Negeri Cina dan Jazirah Arab terhubung lewat darat, hanya dengan berkendaraan onta atau kuda saja sudah bisa sampai. Tidak meng- gambarkan kesulitan yang harus ditempuh untuk menuntut ilmu. Negri Syailendra terdapat di Pulau Jawa. Harus mengarung lautan yang luas dan ganas, tanpa kemauan dan perjuangan yang luar biasa berat tidak mungkin sampai. Wallah ‘Alam Bishawab
Senin, 03 November 2014
Kecepatan Akses Internet
Kecepatan akses internet dapat diukur berdasarkan bandwith (Lebar peta). Bandwith merupakan ukuran banyaknya informasi yang mengalir tiap satuan waktu. Satuan yang biasa digunakan untuk bandwith adalah bit per second (bps) atau kilobit per second (kbps)
1000 bps = 1 Kpbs
1000 Kpbs = 1 Mbps (megabit per second)
Bit berbeda dengan byte, 1 byte = 8 bit, satuan byte dilambangkan dengan huruf kapital B.
1000 bps = 1 Kpbs
1000 Kpbs = 1 Mbps (megabit per second)
Bit berbeda dengan byte, 1 byte = 8 bit, satuan byte dilambangkan dengan huruf kapital B.
Langganan:
Postingan (Atom)